Senin, 07 Maret 2016

Tulisan Perdana


TULISAN PERDANA


Perbedaan sudut pandang itu tidak akan merubah esensialitas dari objek yang ada.. Misalnya dua orang memandang sebuah lemari dari arah yang berlawanan dijelaskan dengan cara apapun tidak akan merubah esensi dari lemari tersebut, tapi terkadang ada yang salah menilai sesuatu apalagi sesuatu yang metafisis seperti Tuhan, Kemanusiaan, Kemerdekaan, Hukum, Polotik, dll...
             Ada juga penafsiran subjek pada objek itu yang cocoklogi atau tidak sinkron atau subjektif... Mari kita rekonstruksi kembali cara berfikir kita yang terkadang tidak mau mendengar perkataan orang lain, karena perbedaan sudut pandang itu tidak berpengaruh pada esensialitas objek yang dijelaskan melainkan hanya akan menambah jarak antara kebenaran yang akan kita cari jikalau kita masih menjelaskan sesuatu menggunaka ego diri kita
              Lepaskan egosentris dalam diri kita, lepaskan ego bendera organisasi, agama, ras, partai, ataupun warna baju yang berbeda... Hehe
Karena organisasi, partai, agama, ras, dll tidak mau ada sekat atau diskriminasi satu sama lain....
Berdiskusilah dengan cara yang etis, saling membenarkan sesuatu yang belum benar dengan alasan yang rasional....
              Tapi terkadang ada yang berpemahaman "untuk merekonstruksi cara berfikir semua orang itu nggak bakalan bisa karena dari jaman Nabi sudah banyak perbedaan" wah, analoginya gini... Lapangan Terbang ( Bandara ) jikalau di sapu ( bersihkan ) dengan sebatang lidi apakah tidak akan bersih? Pasti bisa bersih tapi mungkin waktunya lama... Tapi kalau lidinya ada ribuan, bahkan jutaan, atau bahkan miliaran... jangankan 1 lapangan terbang ( bandara ) 1 alam semestapun bisa di bersihkan dari kesalahan-kesalahan berfikir atau cara berfikir yang kurang benar....
             Saya coba meng-Anamnesa kembali tulisan yang di atas dan meng-sinkron kan dengan sapu tadi... Bahwa cara menyapu ( membersihkan ) itu ada, misalnya dengan halus, perlahan, teliti, dll... Pasti Tidak akan tersisa butiran debu sampai Cakra Khan mengganti judul lagunya jadi butiran kenangan hehehehe, pokoknya jika syarat-syarat terpenuhi semua bisa terjadi :) begitu juga dengan menyatukan cara berfikir agar supaya tidak ad sekat caranya ada.. Misalnya, dengan etika persuasif berdiskusi dengan akal tanpa menggunaka ego atau perasaan, nanti baper hahaha
              Intinya Fastabiqul Khairat... Berlomba-lomba dalam kebaikan... Menikmati kopi teh hangan dan duduk berdisukusi lebih etis daripada fitnah atau sindir-menyindir tanpa maksud yang jelas hehehe #pengalamankusam
         
               Ini tulisan saya yang pertama tertanggal 8 Maret 2016 pukul 14:20 wita... Mohon maaf jika ada kekurangan atau kesalahan cara menulis dari saya. Maklumlah baru perhama hehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar